Secara sederhana, shutter speed / kecepatan rana adalah ukuran kecepatan yang terdapat pada kamera yang berfungsi mengatur lamanya jendela rana terbuka bersamaan ditekannya shutter (tombol utk memotret pada kamera). Semakin lama jendela rana tersebut terbuka, maka akan semakin banyak cahaya yang masuk, begitupun sebaliknya. Semakin sebentar jendela rana terbuka, maka akan semakin sedikit cahaya yang masuk.
Shutter speed biasa dilambangkan dengan angka-angka seperti 1/100, 1/250, 1/500, 1/1000 dst. Angka yang semakin besar menunjukan shutter speed yang semakin cepat. Untuk memahaminya perhatikan gambar berikut.
Semakin lambat shutter speed, maka gambar Mobil yang bergerak akan semakin blur, sebaliknya semakin cepat shutter speed maka gambar mobil tersebut akan semakin tajam. Dalam hal ini, shutter speed yang cepat berfungsi untuk membekukan gerakan pada objek foto atau biasa disebut ‘freeze’ . sedangkan shutter speed yang lambat berfungsi untuk menunjukan efek ‘motion’ atau efek gerakan yang terjadi pada objek tersebut.
Selanjutnya perhatikan gambar berikut:
Gambar disamping menunjukkan perbedaan pencahayaan pada hasil foto yang diambil pada pengaturan shutter speed yang berbeda. Secara mudah dapat kita pahami bahwa shutter speed yang cepat akan menyerap cahaya yang sedikit, sehingga hasil foto cenderung gelap. Untuk itu, shutter speed cepat hanya digunakan apabila kondisi cahaya pada saat anda memotret cukup cerah atau terik. Sebaliknya, apabila anda perhatikan, shutter speed yang lambat akan menyerap cahaya dengan lebih banyak. Artinya, apabila kondisi cahaya pada saat anda memotret minim, kita akan membutuhkan setting shutter speed yang semakin rendah.
Pada aplikasinya, peran shutter speed akan dipengaruhi oleh pengaturan aperture dan ISO. Untuk itu anda harus memahami satu konsep dasar fotografi yang biasa disebut dengan Segitiga Emas Fotografi. Nanti pada artikel berikutnya saya akan membahas mengenai hal tersebut.
Bagi para pemula, memahami konsep Shutter speed, Aperture , dan ISO adalah hal yang paling utama. Karena ketiga hal tersebut yang menjadi dasar utama teknik fotografi serta sangat berkaitan satu sama lain. Ketiga hal ini merupakan kunci dasar terciptanya berbagai teknik fotografi. Untuk itu banyak-banyaklah mencari dan memahami referensi mengenai berbagai teknik dan istilah dalam dunia Fotografi. Serta jangan lupa tentunya, untuk semakin banyak bereksperimen dan berlatih!. Semoga sedikit ulasan ini dapat berguna dan menambah wawasan untuk teman-teman yang tertarik mendalami fotografi.
Keep Jepret!!
Tinggalkan Balasan