
Trend fotografi saat ini semakin meluas, demikian pula pilihan jenis kamera digital semakin banyak. Bagi yang senang berburu foto dengan hasil maksimal, jenis kamera digital DSLR cocok digunakan.
Daftar Isi
Membeli kamera DSLR (Digital Single Lens Reflect) perlu pertimbangan jeli, khususnya untuk pemula yang memiliki budget terbatas. Karena kamera pertama yang dimiliki akan menentukan pilihan asesoris selanjutnya.
Berkat teknologi digital dalam fotografi yang memungkinkan desain kamera dalam berbagai bentuk dan ukuran, kita memiliki banyak jenis kamera digital untuk dipilih. 10 tahun yang lalu, pilihan kamera digital cuma dua, yaitu kamera compact/pocket atau kamera DSLR. Tapi sekarang ada sekitar tujuh kategori kamera digital yaitu: kamera ponsel, kamera pocket, kamera compact canggih, kamera mirrorless, kamera DSLR (terbagi lagi dari pemula sampai profesional).
Sebelum memilih jenis kamera digital, sebaiknya memahami bagaimana menentukan kriteria kualitas kamera yakni:
- Kualitas gambar: Ditentukan dari besarnya image sensor (sensor gambar) dan generasi prosesor gambar
- Kinerja: Kecepatan operasi, kecepatan foto berturut-turut dan melakukan fungsi-fungsi kamera yang otomatis
- Ekosistem: Seberapa lengkap aksesoris seperti lensa dan flash, kualitas layanan purna jual
- Ergonomi dan Antarmuka: Seberapa nyaman saat dipegang dan digunakan. Kualitas susunan tombol dan isi menu
JENIS KAMERA DIGITAL
Banyaknya pilihan jenis kamera digital membuat calon pembeli membuat keputusan untuk membeli. Setiap kamera fungsinya sama, yaitu membuat gambar/foto, tapi tidak ada yang ideal untuk semua hal. Ibaratnya seperti pisau untuk memasak. Ada pisau besar, ada yang kecil, dan ada yang khusus untuk makanan tertentu. Kamera digital juga sama. Berikut pendapat saya tentang berbagai jenis kamera digital yang ada:
Ponsel : Unggul karena selalu dibawa bersama, berukuran kecil dan mudah dibagikan dengan teman atau diunggah ke web. Namun kualitas gambar biasanya kurang tajam dan lensannya tidak bisa zoom, jadi cocoknya sebagai sketsa, dokumentasi, dan bukan untuk dicetak besar. Pandangan kedepan: Makin laris dan berkembang seiring dengan dengan tuntutan konsumen akan kamera di ponsel yang makin tinggi.
Kamera compact/saku : Dulu sangat laris sebelum ponsel dapat berfungsi sebagai kamera, tapi sejak kualitas gambar dari ponsel semakin baik, kamera compact semakin menurun penjualannya dan ditinggalkan pembeli. Beberapa perusahaan juga sudah mengabaikan untuk memperbaharui jenis kamera ini. Pandangan ke depan: Tidak diminati lagi karena sudah ada ponsel.
Kamera compact canggih (advanced compact) : Memiliki sensor gambar yang relatif lebih besar dari kamera ponsel atau compact biasa. Kemampuan untuk menangkap gambar yang jernih di kondisi gelap lebih bagus dan kinerjanya juga lebih cepat. Cocok untuk street photography, candid, indoor. Pandangan ke depan: Masih diminati oleh penghobi fotografi yang menginginkan kamera yang lebih banyak fiturnya daripada ponsel.
Kamera prosumer atau superzoom : Kekuatan utama jenis kamera ini adalah zoom lensanya yang bisa 20-50X atau bahkan lebih. Bentuknya seperti kamera DSLR dan ukurannya biasanya lebih kecil dan ringan. Harganya lebih terjangkau. Kinerja/kecepatan biasanya standar. Lensanya tidak bisa ditukar, dan sensor gambarnya umumnya relatif kecil, sedikit lebih besar dari kamera saku. Pandangan ke depan: Segmen pasar terbatas ke penggemar fotografi yang ingin zoom panjang dan kamera yang lebih ringkas dari DSLR.
Mirrorless : Jenis kamera yang paling banyak dibahas beberapa tahun terakhir ini. Keunggulannya ukurannya relatif kecil dibandingkan dengan kamera DSLR, tapi kualitas gambarnya hampir sama, bahkan ada yang melebihi kamera DSLR. Juga bisa ganti lensa. Kelemahannya, kapasitas baterai, kelengkapan lensa, aksesoris dan kinerja autofokusnya belum sebaik kamera DSLR. Cocok untuk jalan-jalan tapi tidak ingin membawa kamera yang berat. Pandangan ke depan: Potensi berkembang lebih besar ada, jika harga makin bersaing dengan kamera DSLR dan kelengkapan lensa semakin komplit.
Kamera DSLR pemula : Jenis kamera yang paling laris untuk penghobi fotografi pemula, harganya cukup terjangkau, koleksi lensa dan aksesorisnya lengkap dan banyak variasinya. Keunikkan kamera DSLR adalah adanya prisma yang memungkinkan kita melihat langsung melalui jendela bidik seperti layaknya kita melihat dengan mata kepala sendiri. Kedepannya, jenis kamera ini mungkin akan menurun tergantikan oleh sistem kamera yang lebih ringkas seperti mirrorless. Bagi yang masih setia kemungkinan akan upgrade ke kamera DSLR menengah-pro.
Kamera DSLR menengah-canggih : Kamera DSLR menengah canggih ini biasanya disukai oleh penghobi fotografi serius dan kalangan semi profesional. Keunggulan kamera DSLR kategori ini adalah kinerja autofokus, operasi kamera dan tombol-tombolnya tersedia sehingga fotografer dapat dengan cepat mengganti setting dan memotret. Pandangan kedepan: Bertahan dan masih diminati dalam beberapa tahun kedepan karena ekosistem dan kepemilikan lensa.
Kamera DSLR PRO : Kamera andalan profesional yang bekerja di berbagai bidang baik di lingkungan yang ekstrim. Fotografer profesional biasanya menginginkan kinerja kamera yang cepat dan kualitas fisik kamera yang tangguh dan tidak begitu memperdulikan ukuran dan berat kamera. Pandangan kedepan: Bertahan karena masih dibutuhkan kalangan profesional, meskipun perkembangannya teknologinya akan lambat (per 3-4 tahun).
TUJUAN
Sebelum membeli jenis kamera tertentu, ada baiknya merenungkan tujuan untuk membeli kamera digital:
Jika tujuannya mencari kamera digital yang dibawa setiap hari, untuk mendokumentasi kegiatan sehari-hari. Untuk tujuan ini, kamera smartphone yang bagus bisa dilirik. Saat saya menulis artikel ini (2014 awal) camera smartphone yang terbaik yaitu Nokia Lumia 1020, yang memiliki sensor gambar 1/1.5″ (lebih besar dari sebagian besar kamera digital saku), dan resolusi 41 Megapixel. Nokia 1020 mengunakan sistem operasi Windows yang tidak seramai Android / Iphone. Penggemar sistem operasi Android akan menyukai Sony Experia Z1, yang tahan air, cepat, dan cukup detail dalam menangkap gambar terutama disiang hari. Resolusi fotonya 20 MP dan sensor gambarnya 1/2.5 inci. Untuk penggemar Apple, tentunya Apple iPhone 5s merupakan kamera yang terbaik. Kinerjanya sangat cepat dan banyaknya aplikasi dan fungsi menjadikan iPhone kamera yang sangat populer.
Jika mencari kamera digital saku, saran saya adalah mencari kamera digital yang bisa ringan dan bisa dikantongi sehingga tidak perlu membawa tas ekstra. Sensor gambar kamera juga penting karena jika memiliki kamera digital yang ukuran sensor gambarnya kecil, tidak akan punya banyak keuntungan dibandingkan saat mengunakan ponsel canggih. Kamera digital saku yang paling berkualitas saat ini adalah: Sony RX100 II (sensor gambar 1 inci, lensa zoom), Ricoh GR (sensor gambar APS-C setara kamera DSLR, ergonomi dan antarmuka sangat baik). Baca juga kriteria kamera digital pocket yang gak bisa ganti lensa di akhir tulisan ini.
Oke, kalau yang ingin kamera digital yang kualitas lebih tinggi dan fleksibilitas ganti-ganti lensa, tapi tidak ingin yang terlalu memberatkan, sistem kamera mirrorless. Sistem kamera dari Sony, Olympus, Panasonic G, Samsung NX, Nikon 1, dan Fuji X sudah cukup lengkap lensa-lensanya dan kualitasnya juga tidak kalah dari sistem kamera DSLR. Kamera sistem mirrorless biasanya memiliki layar sentuh dan untuk melihat dan memotret, biasanya kita mengunakan layar LCD seperti kamera saku/ponsel. Layar LCD jauh lebih besar daripada jendela bidik, maka itu, bagi yang matanya sudah kurang awas, sistem mirrorless akan lebih nyaman digunakan daripada kamera DSLR.
Bagi penggemar fotografi yang baru ingin belajar fotografi dan mendalami fotografi bukan hanya untuk sekedar jalan-jalan, tapi juga untuk fotografi yang lebih bervariasi dan mendalam seperti fotografi landscape, still life, produk, portrait, arsitektur, fotojurnalisme, dan lain-lain, saya mengusulkan sistem kamera DSLR pemula – menengah.
Bagi yang memiliki aspirasi untuk menjadi fotografer profesional atau serius dalam membuat karya foto yang terbaik di segala medan, saran saya beli kamera DSLR canggih – pro. Kamera DSLR pro memang harganya tinggi, tapi kualitas, kinerja dan daya tahannya kuat dan lama.
FAKTOR PEMBATAS
Sampai saat ini, mungkin Anda sudah punya sedikit gambaran tentang jenis kamera apa yang cocok untuk tujuan fotografi Anda. Selanjutnya, ada faktor-faktor yang membatasi Anda untuk mendapatkan kamera digital idaman.
Harga adalah salah satu faktor pembatas yang sangat kuat. Tak bisa dipungkiri, untuk sebagian besar orang, dana terbatas, selain kamera, dana perlu disiapkan untuk membeli lensa, lampu kilat dan aksesoris lainnya.
Bagi beberapa orang, ukuran dan berat merupakan faktor yang lebih penting. Kamera, lensa atau tripod yang terlalu berat akan mengganggu mobilitas dan kenyamanan memotret. Di lain pihak, kamera yang kecil dengan tombol yang kecil juga merepotkan kita saat ganti setting dan mempertahankan supaya tetap steady saat memotret.
Sebagian besar orang yang membeli kamera digital hanya untuk memotret, tapi sebagian lainnya juga ingin mencoba untuk merekam video. Tidak semua kamera digital juga bagus untuk merekam video. Bagi yang menyukai video beberapa jenis kamera lebih fleksibel dan kualitasnya lebih bagus dari kamera lainnya. Misalnya Panasonic GH, Canon 70D, 5D mk III.
Jika sebagian besar foto yang ingin dibuat adalah fotografi aksi seperti olahraga, satwa liar, liputan, maka kamera dengan kecepatan foto berturut-turut merupakan hal yang sangat penting. Sayangnya kecepatan tinggi biasanya didapatkan dengan harga yang cukup tinggi, kamera DSLR canggih-pro biasanya tepat untuk kebutuhan ini.
Bila sebagian besar hal yang dipotret di kondisi lingkungan yang gelap, seperti liputan wedding, konser musik, pertunjukan teater, olahraga di malam hari atau di dalam ruangan, kamera yang bersensor gambar besar seperti Kamera DSLR full frame akan mampu menghasilkan kualitas gambar yang masih baik di ISO tinggi (diatas ISO 1600). Sebagai alternatif atau untuk dikombinasikan, lensa berbukaan besar dan flash bisa digunakan jika diizinkan.
WILD CARDS : Kamera dengan sensor gambar besar tapi tidak bisa ganti lensa
Beberapa tahun terakhir, ada jenis kamera baru yang tidak umum. Kamera-kamera ini mengandalkan sensor gambar yang ukurannya lebih besar daripada kamera dikelasnya. Akibatnya, kualitas gambarnya relatif lebih bagus daripada kamera-kamera sekelasnya.
Fujifilm memulai tren ini dengan mengeluarkan Fujifilm X100, dan kemudian diperbaharui menjadi Fujifilm X100s. Fisik kamera seperti kamera film jaman dulu dengan desain rangefinder. Sensor gambarnya berukuran APS-C dan sensor unik yang dikembangkan Fuji yaitu X-Trans sensor. Performa sensor ini relatif baik dibandingkan dengan kamera DSLR. Lensa yang terpasang tidak bisa diganti-ganti, tapi kualitasnya sangat baik yaitu 23mm f/2 (ekuivalen dengan bidang pandang 35mm di kamera bersensor full frame). Kesuksesan X100 dan X100s di kalangan penghobi fotografi di Amerika dan Eropa membuat Fuji mengembangkan beberapa varian dari kamera compact lain yaitu Fuji X20 yang lebih tepat dimasukkan ke dalam kamera advanced compact yang bersaing dengan Sony RX100.
Sony mengembangkan berbagai kamera yang tidak lazim karena memakai sensor gambar yang besar. RX1 memiliki sensor sebesar kamera full frame dengan lensa Zeiss 35mm f/1.4. RX10 adalah kamera prosumer dengan sensor gambar terbesar dikelasnya yaitu 1 inci dan lensa zoom berbukaan konstan 24-200mm f/2.8. Kamera RX10 ini cukup praktis untuk traveling light. Sony RX100 II berukuran lebih kecil lagi dengan sensor gambar 1″ Kelebihan dari RX100 adalah ukurannya yang bisa dikantongi.
Ricoh GR, Nikon Coolpix A, Sigma DP: Kamera yang dari luar bentuknya lebih menyerupai kamera saku biasa, tapi dalamnya tersimpan sensor gambar berukuran APS-C atau setara kamera DSLR. Lensa yang terpasang tidak bisa digantikan dan tidak bisa zoom. Kelebihan dari lensa fix adalah bukaan lensa yang relatif besar f/2.8 atau lebih besar lagi dan kualitas fotonya sangat tajam.
GANTI SISTEM
Tidak jarang kita terpikir untuk mengganti sistem/merek kamera. Tentunya banyak alasannya, yang saya ulas disini. Yang penting sebelum ganti sistem pikirkan dulu apakah ganti sistem ini karena “rumput tetangga selalu lebih hijau” atau ada memang ada keunggulan yang jelas dari sistem kamera lainnya yang tidak tersedia di sistem kamera ini. Sadarilah bahwa mengganti sistem kamera berarti ada ongkos materil dan imaterilnya. Kita harus belajar kembali dan membiasakan diri terhadap susunan tombol, menu dan cara operasi kamera.
FAKTOR LAINNYA
Konektivitas
Seiring jaringan sosial yang semakin maju, kebutuhan manusia untuk selalu bisa terhubung dan berbagai di internet semakin meningkat. Untuk sebagian orang, kamera harus memiliki fungsi wifi atau NFC untuk transfer gambar dari kamera ke ponsel, tablet atau media lainnya. Ada yang mementingkan fitur GPS dan geotagging untuk berbagi foto dan lokasi dimana foto diambil.
Layanan purna jual
Bagaimana dengan pelayanan setelah pembelian? Jika ada yang rusak apakah ada pusat servisnya? Apakah sparepartnya mudah dan cepat? Semakin terkenal dan laris sebuah merek kamera, semakin mudah dan cepat servisnya. Selain teknisi resmi, biasanya juga banyak teknisi tidak resmi yang menjual jasa dan sparepartnya dalam harga yang lebih murah.
Built-in flash
Ada kamera yang memiliki built-in flash, ada yang tidak. Ironisnya, beberapa kamera DSLR canggih tidak memiliki built-in flash sehingga harus mengunakan lampu kilat eksternal. Selain untuk membantu pencahayaan, built-in flash bisa juga difungsikan sebagai pembantu autofokus (di kamera DSLR Canon) dan untuk mengirimkan sinyal wireless trigger untuk flash yang terletak diluar kamera.
Weathersealing
Suka memotret di kondisi cuaca buruk atau lingkungan yang ekstrim? Jangan lupa mencari kamera yang tahan air, debu dan temperatur dingin. Selain kamera, pastikan lensanya juga weathersealed.
Scene modes & Creative effects
Untuk pemula atau fotografer casual yang menghendaki kepraktisan dalam proses foto. Fitur-fitur seperti mode panorama, variasi creative filter and effects, auto HDR (untuk mengurangi kontras pemandangan), dan mode scenes yang bervariasi mungkin akan penting. Terutama bagi yang tidak ingin belajar teknik fotografi dan olah digital. Sebagian besar kamera compact, kamera mirrorless dan kamera DSLR tingkat dasar/pemula memiliki fitur-fitur ini.
Memory card slot
Saat ini, sebagian besar kamera menerima memory card jenis SD (secure digital) atau/dan CF (compact flash). Memory card berjenis SD card berukuran lebih kecil, dan lebih pelan daripada CF card, namun lebih murah dan makin banyak dipakai. Sebagian besar kamera DSLR Pro memakai CF card yang lebih kokoh dan berkapasitas lebih besar. Di beberapa kamera DSLR canggih, lubang memory card lebih dari satu, tujuannya bisa sebagai back-up, atau sekedar untuk overflow, alias jika memory card di lubang pertama sudah penuh, otomatis foto berikutnya akan disimpan di memory card kedua.
Battery grip
Aksesoris ini berguna untuk menyimpan baterai tambahan dan juga memudahkan untuk memegang kamera saat memotret dengan orientasi vertikal. Kamera DSLR pemula biasanya tidak memiliki pilihan battery grip original, biasanya hanya dibuat oleh pihak ketiga dengan kelemahan yaitu harus mengunakan kabel khusus. Di sebagian besar kamera, battery grip dapat berfungsi untuk menambah kecepatan foto berturut-turut, misalnya di kamera Nikon D700 dan Nikon D300s.
FAKTOR yang perlu dipertimbangkan dalam membeli kamera compact yang tidak bisa ganti lensa
Selain ukuran sensor gambar, hal-hal berikut ini penting untuk diperhatikan sebelum membeli kamera yang tidak bisa berganti lensa:
Kualitas lensa dan sifat lensa sangat penting untuk diperhatikan karena lensanya tidak bisa diganti seperti sistem kamera DSLR. Lensa yang berkualitas tinggi biasanya memiliki bukaan yang besar, seperti f/1.4, f/1.8, f/2 dan f/2.8. Lensa yang lebih kecil dari f/2.8 seperti f/3, f/3.5 dan seterusnya dianggap kecil. Kinerja lensa untuk memotret subjek yang dekat juga sebaiknya diperhatikan terutama jika Anda hobi memotret detail atau subjek yang kecil. Seberapa dekat lensa bisa fokus? makin dekat makin bagus.
Apakah kameranya enak dan mantap saat digenggam, apakah tombol-tombolnya cukup besar dan cukup terjangkau oleh jari-jari tangan kita? Dan yang penting juga apakah kameranya bisa dikantongi? Kalau bisa dikantongi akan lebih praktis untuk dibawa kemana-mana.
Apakah kamera tersebut memiliki flash terpasang atau setidaknya hot shoe untuk memasang flash eksternal? Sebagian besar dari kita mungkin tidak membutuhkan flash saat memotret, tapi bagi yang suka memotret di dalam ruangan mungkin sesekali akan membutuhkan flash.
Lumix LX7 ini memiliki lensa dengan bukaan sangat besar yaitu f/1.4-2.3. Ideal buat motret di indoor yang gelap.
IKHTISAR
Apa yang penting dipertimbangkan sebelum membeli kamera digital yaitu kualitas gambar (tergantung dari ukuran sensor gambar dan generasi prosesor kamera), kinerja/kecepatan, ergonomi dan ekosistem (kelengkapan lensa, aksesoris, komunitas). Lalu pertimbangkan jenis kamera digital (saku, prosumer, mirrorless, DSLR). Pertimbangkanlah faktor-faktor pembatas, seperti dana yang tersedia, kebutuhan akan kecepatan, kualitas gambar di kondisi gelap, dan fitur-fitur khusus yang diinginkan. Jika memilih kamera yang gak bisa ganti lensa seperti kamera compact atau prosumer, perhatikan kualitas lensa, ergonomi dan kelengkapannya. Selamat meneliti dan membeli kamera idaman yang cocok dengan Anda.
Share bila bermanfaat…
Suka dengan Artikel ini?
Dapatkan Update berbagai Artikel bermanfaat lainnya,
dengan Submit data Anda di bawah ini,
[rainmaker_form id=”4067″]
Tinggalkan Balasan