
Di awal tahun 2018 ini banyak platform media sosial berbenah. dari mulai Instagram, Youtube, Twitter dan yang terakhir adalah Facebook. Mereka semua melakukan perubahan, termasuk Algoritma Instagram yang juga bikin pusing!
Katanya sih perubahan ini dilakukan demi meningkatkan kepuasan ‘para pengguna’, namun dampaknya agak tak enak juga terutama buat mereka yang memanfaatkan berbagai sosial media tersebut untuk ngiklan. Bakalan lebih banyak effort yang harus dilakukan untuk terlihat oleh target pasar.
Di artikel ini kami akan membahas perubahan Algoritma Instagram yang cukup memusingkan dan banyak di keluhkan oleh para penggunanya maupun para Social Media Marketer dibelahan dunia lain.
Nah.. Akhir-akhir ini kami melakukan pengumpulan informasi dan data dari berbagai sumber. Dari berbagai data yang kami peroleh tersebut beberapa hal dibawah ini mungkin bisa bermanfaat untuk sahabat semua dalam menyikapi dan mengambil berbagai langkah yang tepat untuk mensiasati Algoritma Instagram yang baru tersebut..
Mari kita mulai dari Instagram. Untuk pembahasan perubahan Algoritma Facebook, teman-teman dapat menyimak ulasannya di Artikel Kami sebelumnya :
Nah, sekarang simak ya, Beberapa Perubahan Algoritma Instagram
Daftar Isi
Sepertinya belum banyak teman2 yang tahu, bahwa selama ini kalau ada perubahan algoritma, pihak Instagram akan mengumumkannya di blog mereka. Tapi, akhir-akhir ini entah kenpa, mereka tidak melakukannya lagi! 🙁 Mereka hanya membuat update dan share sedikit informasi di Help Center, and that’s it.

Dan berikut ini perubahan terupdatenya….
1. Algoritma / Post exposure
Saat kamu post sesuatu di Instagram, maka post tersebut paling banter hanya bisa terlihat oleh 10% dari follower kamu.
Jika dari 10% itu memberikan respon terhadap post yang baru saja kamu share, maka hal tersebut akan meningkatkan peluang post kamu untuk diperlihatkan pada 90% lainnya.
Yes, respon adalah hal terpenting di media sosial. So, jangan cuma jadi penonton.
Sumber yang lain ada yang menyebutkan, bahwa yang paling krusial adalah respon yang diberikan oleh follower kurang dari 1 jam setelah satu post dishare. Dalam 60 menit itu, “mesin” Instagram akan menganalisis, apakah post tersebut layak untuk disharekan lebih pada yang lain.
Instagram pods akan mengakibatkan shadow ban
Apa itu Instagram pods?
Pod dalam term “Instagram Pod” ini diambil dari kata pod yang berarti “a family of dolphins who live together in harmony and support one another.”
Hmmm…. Bisa kebayang kan??
Dalam praktek buzzing atau endorsement di Instagram, banyak buzzer/Instagrammers yang berkelompok yang kemudian saling ngasih komen, likes etc, untuk tujuan saling nge-boost engagement.
Well, Instagram kayaknya aware akan hal ini for some reason, dan memberlakukan shadow ban.
Apa itu shadow ban?
Shadow ban Instagram adalah saat post kita nggak nongol di explore. Jadi ya meski udah dikasih hashtag bejibun, nggak akan keliatan sama non follower. Keliatan sama follower doang.
Apa yang bisa menyebabkan shadow ban? Banyak. Beberapa di antaranya adalah penggunaan bots, beli follower, hashtag abusing, post caption dan/atau hashtag yang sama banyak kali, menggunakan forbidden hashtag (misalnya yang berhubungan dengan pornografi), dan seterusnya.
Kamu bisa baca penjelasan yang lebih jelas dan detail tentang shadow ban Instagram di sini.
Jadi… Kalau kamu sedang melakukan atau bergabung untuk buzzing/endorsing lantas merasa engagementnya menurun secara tiba-tiba, serta Hastagnya Eror, Atau tiba-tiba Agan nggak bisa nge-post?
Rasanya Anda kena hajar dengan yang namanya shadow ban ini.
Baca juga :
2. Engagement
Engagement, and no other than engagement.
Instagram kini benar-benar mendasarkan algoritma pada engagement. So, mulai sekarang, kalau kamu pengin mendapatkan angka engagement yang bagus, maka RESPONLAH KOMEN kurang dari 60 menit.
Lebih dari itu, engagement-nya kurang.
Engagement kamu turun, maka post kamu akan makin under-expose. Makin tenggelam.
No more rooms for bots! So don’t sound like one.
Yeah, Instagram juga penuh dengan spammer bot. Tahu nggak yang kayak gimana?
Itu, yang suka komen “Nice post”, atau “Great pic!”. Saat kamu merespon para bots ini, itu tidak dihitung sebagai engagement. Pun buat kamu yang hanya ngomen dengan cuma 2 kata kayak gitu, juga akan dianggap sebagai bot oleh Instagram.
Lalu gimana dong?
Well, try to make a comment yang terdiri atas 4 kata atau lebih.
Instagram stories lebih banyak dikasih panggung.
Ini salah satu alasan kenapa sekarang saya juga bikin Instagra stories :)) Karena Instagram stories helps you pop up more. Stories being promoted based on engagement rather than recency.
Akun pertama yang muncul di timeline kamu di Instagram adalah mereka yang punya engagement besar dengan akun kamu. So, give people reason to see you first, dengan membuat stories yang menarik ya.
3. Caption
Caption is merely about hashtag.
Don’t over abuse. Meski sebenarnya jumlah hashtag yang diperbolehkan adalah 30 hashtag, tapi sebaiknya jangan overuse.
Overuse = spammy. Spammy = shadow ban.
Logikanya gitu.
Jadi, berapa banyak hashtag yang paling ideal untuk dipergunakan dalam satu post?
Tidak bisa dipastikan juga. Tapi banyak yang bilang, menggunakan 5 hashtag itu paling optimal.
Dan, jangan pakai hashtag yang sama persis untuk beberapa postingan berturut-turut. Coba untuk mengeksplor lagi,
Dan yang lebih ngeselin lagi…. hashtag yang ditulis di kolom komen tak lagi muncul di search resultnya. Jadi, tulislah hashtag di caption, bukan di kolom komen. Sering liat olshop-olshop nulis hashtag banyakbet di kolom komen.
Udah nggak guna sekarang. Malah bisa kena mark as spam.
Dan satu hal lagi yang sangat penting!! jangan mengedit caption dalam waktu 24 jam pertama setelah diposting!
Ngeselin kan?? Karena akan mengurangi peluang to be seen. Jadi, sebelum pencet tombol “Share”, benar-benar mesti dicek ulang tuh ya captionnya. Jangan ngedit sebelum 24 jam.
Kemudian, jangan pernah menghapus satu post, dan kemudian me-repost-nya.
Gubrak!! padahal ini sedang saya lakuin sekarang nih. Demi menata feed supaya lebih rapi. Kerjaan perfeksionis gini nih.
Demi feed tertata dari bawah sampai atas, sampai ngerepost foto-foto lama. Wkwkwkwk. Ternyata, yang kayak gini nih “terancam” hukuman yang sama dengan spamming.
Kaga asik banget kan??
Jadi.. Yang terbaik…. Mending digambar ulang.
BACA JUGA : 17 Cara Sukses Jualan di Instagram
4. New Features
Nah… Tapi ada fitur baru yang cukup asik juga di Instagram, di perubahan algoritma yang baru saat ini, kita bisa follow hashtag.
Ini useful banget buat yang kayak saya, yang memang hanya mantengin interest tertentu saja di Instagram.
Kata para Mastah sih Profil kita bisa jadi Favorit dengan follow hastag. So, coba follow hashtag yang sesuai dengan minat atau target jualan anda deh…

Yaaah… itulah beberapa update algoritma Instagram yang mungkin lebih banyak ngeselinnya daripada membuat keuntungan orang Indonesia yang rata-rata menggunakan Instagram buat Jualan!
Sampai kapan Algoritma Instagram akan terus berubah seperti sekarang??
Cuma para dedengkot Instagram dan Tuhan yang tahu.
Sampai disini dlu sharing dari kami Belajar Inet Marketing,
Semoga bermanfaat…
Jangan lupa share insight ini agar bisa membantu teman2 sahabat BIM yang lain dan terhindar dari Shadow Ban dan Makin menurunnya Interaksi serta penjualannnya melalui Instagram
Suka dengan Artikel ini?
Dapatkan Update berbagai Artikel bermanfaat lainnya,
dengan Submit data Anda di bawah ini,
[rainmaker_form id=”4067″]
Tinggalkan Balasan